Tax and Vat 2025 Concept. The image shows an alarm clock, a jar of coins, a pen and wooden blocks spelling out TAX 2025. income tax online return form for payment. Expenses, account, VAT, pay tax.


Jasa Konsultan Pajak – Setiap individu maupun badan usaha memiliki tanggung jawab penting dalam sistem perpajakan, mulai dari proses pemungutan, penyetoran, hingga pelaporan pajak. Pajak sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis dengan aturan dan ketentuan yang berbeda. Oleh karena itu, sebagai wajib pajak yang baik, penting untuk memahami setiap jenis pajak beserta mekanismenya. Dua jenis pajak yang sering ditemui, terutama bagi para pelaku usaha, adalah Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Keduanya memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung keberlangsungan sistem keuangan negara.

Baca juga: Pahami Waktu yang Tepat Gunakan Kurs untuk Hitung PPN Jasa Luar Negeri agar Tak Salah Langkah

Memahami Pajak Penghasilan (PPh)

PPh atau Pajak Penghasilan merupakan pajak yang dikenakan kepada individu maupun badan atas setiap penghasilan yang diterima dalam satu tahun pajak. Penghasilan yang dimaksud mencakup setiap tambahan kemampuan ekonomis, baik yang diperoleh dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan. Pajak ini bersifat subjektif karena melekat pada subjek pajaknya.

PPh memiliki beberapa pasal dengan ketentuan yang berbeda-beda, antara lain:

PPh Pasal 21

Pajak ini dikenakan atas penghasilan karyawan atau individu yang dipotong langsung oleh pihak pemberi kerja atau pemotong pajak.

PPh Pasal 22

PPh Pasal 22 merupakan pemungutan pajak oleh pihak tertentu (misalnya bendahara pemerintah, instansi, perusahaan tertentu, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk kegiatan impor) atas kegiatan impor maupun penjualan/pembelian barang tertentu. Pajak yang dipungut tersebut akan dikreditkan di akhir tahun sebagai pembayaran PPh, bukan merupakan skema cicilan seperti PPh 25.

PPh Pasal 23

Dikenakan saat terjadi transaksi antara dua pihak. Penerima penghasilanlah yang menjadi pihak terutang pajak, sementara pihak pemberi penghasilan akan memotong dan melaporkannya melalui SPT Masa PPh 23.

PPh Pasal 25

Merupakan sistem pembayaran pajak dengan cara angsuran, yang bertujuan untuk meringankan beban wajib pajak saat melakukan pembayaran tahunan. Sejak berlakunya Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), sanksi bunga atas keterlambatan pembayaran PPh 25 tidak lagi tetap 2% per bulan. Tarif bunga kini mengikuti suku bunga acuan yang ditetapkan Menteri Keuangan setiap bulan melalui KMK, dengan kisaran tarif yang bervariasi tergantung jenis pajaknya (misalnya periode September 2025 sekitar 0,5%–2,2% per bulan).

PPh Pasal 29

Merupakan PPh kurang bayar yang tercantum dalam SPT Tahunan. Angka ini muncul dari sisa pajak terutang setelah dikurangi dengan kredit pajak yang telah dibayarkan sebelumnya.

Mengenal Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berbeda dengan PPh, PPN atau Pajak Pertambahan Nilai dikenakan pada setiap proses produksi dan distribusi barang maupun jasa di dalam Daerah Pabean. PPN dipungut, disetor, dan dilaporkan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada saat melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP). Meskipun secara hukum PKP yang memungut dan menyetor, beban ekonomi PPN pada akhirnya ditanggung oleh konsumen akhir. Salah satu contoh penerapan PPN dapat dilihat pada struk belanja di supermarket, di mana terdapat rincian PPN dalam total pembayaran.

Barang dan Jasa yang Dikenakan PPN

Tidak semua barang dan jasa dikenai PPN. Berikut contoh beberapa yang bukan objek PPN atau memperoleh fasilitas:

  • Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya → bukan objek PPN, melainkan objek pajak daerah berupa Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT).
  • Kebutuhan pokok tertentu → dibebaskan dari PPN melalui Pasal 16B UU PPN dan peraturan pelaksananya.
  • Uang dan surat berharga → bukan termasuk Barang Kena Pajak.
  • Emas batangan → setelah berlakunya UU HPP, perlakuannya diatur secara khusus melalui PP 49/2022 dan PMK 48/2023. Pada umumnya terutang PPN dengan fasilitas atau tata cara tertentu. Untuk pembelian oleh konsumen akhir per 2025, tidak dipungut PPN. Selain itu, terdapat PPh 22 sebesar 0,25% untuk pelaku usaha emas. Sehingga, emas batangan tidak dapat dijadikan contoh “objek PPN biasa.”

Perbedaan PPh dan PPN

Secara garis besar, perbedaan utama antara PPh dan PPN terletak pada objek pajak dan pihak yang menanggung beban pajak. PPN dikenakan pada setiap tahapan produksi dan distribusi barang atau jasa, sedangkan PPh dikenakan terhadap penghasilan yang diterima oleh wajib pajak.

Selain itu, PPN dibebankan kepada konsumen akhir, sedangkan PPh langsung dibayarkan oleh individu atau badan yang memperoleh penghasilan. Dari segi jenis, PPN terbagi menjadi pajak masukan dan pajak keluaran, sementara PPh memiliki beberapa jenis pasal, seperti PPh 21, 22, 23, 25, dan 29.

Memahami perbedaan mendasar antara PPh dan PPN sangatlah penting agar setiap kewajiban perpajakan dapat dipenuhi dengan benar. Dengan pengetahuan yang cukup, wajib pajak dapat menjalankan tanggung jawabnya secara tepat sekaligus menghindari potensi sanksi di kemudian hari.

Apabila Anda sedang menghadapi beragam permasalahan terkait pajak, konsultan pajak kami hadir sebagai solusi terpercaya dan profesional untuk Anda. Kami menyediakan layanan konsultasi pajak secara online yang dapat diakses melalui nomor kontak 085183003742 atau kunjungi halaman ini. Kami memahami pentingnya optimasi pembayaran pajak bagi bisnis Anda agar tidak memberatkan keuangan. Dengan bantuan konsultan pajak yang handal, Anda dapat memastikan bahwa urusan perpajakan bisnis Anda dikelola dengan efisien dan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Jangan ragu untuk menghubungi kami dan berkonsultasi mengenai berbagai aspek perpajakan yang Anda hadapi. Kami siap membantu Anda mencapai kepatuhan pajak yang optimal dan mengelola kewajiban perpajakan dengan lebih baik.

 

Comments are disabled.